Pengunjung

Sabtu, 23 Maret 2013

Memahami Karakteristik Analisis Wacana Kritis

PEMBAHASAN MATERI KELOMPOK 5
“MEMAHAMI KARAKTERISTIK ANALISIS WACANA KRITIS”

1.      Lia Rizky Amalia     (A1B110014)
2.      M. Kifliansyah          (A1B110008)
3.      M. Zainal Abidin      (A1B110030)
4.      Mina Emylia Olfah  (A1B110004)

A.      Definisi Analisis Wacana Kritis
Analisis wacana kritis menggunakan pendekatan kritis dalam menganalisis bahasa tidak saja dari aspek kebahasaan, tetapi juga menghubungkannya dengan konteks. Konteks yang dimaksud adalah untuk tujuan dan praktik tertentu.

Pengertian analisis wacana yang bersifat kritis yaitu suatu pengkajian secara mendalam yang berusaha mengungkap kegiatan, pandangan, dan identitas berdasarkan bahasa yang digunakan dalam wacana tersebut.

B.       Karakteristik Analisis Wacana Kritis
Di dalam analisis wacana kritis, wacana tidak dipahami semata-mata sebagai suatu studi bahasa. Analisis wacana menggunakan bahasa dalam teks untuk dianalisis, tetapi bahasa yang dianalisis relatif  berbeda dengan studi bahasa dalam  pengertian linguistik tradisional. Bahasa yang dianalisis bukan semata-mata dari aspek kebahasaan, melainkan juga menghubungkannya dengan konteks. Konteks yang dimaksud digunakan untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk didalamnya praktik kekuasaan untuk memarginalkan individu atau kelompok tertentu.

Menurut Fairclough dan Wodak, analisis wacana kritis melihat wacana sebagai bentuk dan praktik sosial. Wacana sebagai praktik sosial menyebabkan sebuah hubungan dialektis di antara peristiwa wacana tertentu dan situasi, institusi, dan struktur sosial yang membentuknya. Praktik wacana bisa jadi menampilkan ideologi: ia dapat memproduksi dan mereproduksi hubungan kekuasaan yang tidak berimbang anatar kelas sosial, laki-laki dan perempuan, kelompok mayoritas dan minoritas. Melalui perbedaan itu direpresentasikan dalam posisi sosial yang ditampilkan. Melalui wacana, sebagai contoh, dalam sebuah wacana keadaan yang rasis, seksis, atau ketimpangan kehidupan sosial dipandang sebagai suatu common sense, suatu kewajaran atau alamiah, dan memang seperti kenyataannya.

Analisis wacana kritis melihat  bahasa sebagai faktor penting, yakni bagaimana bahasa digunakan untuk melihat ketimpangan kekuasaan yang terjadi dalam masyarakat. Berikut ini disajikan karakteristik penting dari analisis wacana kritis yang disajikannya oleh Eriyanto dari tulisan Van Dujik, Fairclough, Wodak.

1.      Tindakan
Wacana dipahami sebagai sebuah tindakan (action). Dengan pemahaman semacam itu, wacana diasosiasikan sebagai bentuk interaksi. Wacana bukan ditempatkan seperti dalam ruang tertutup dan internal. Orang berbicara atau menulis bukan ditafsirkan seperti ia menulis atau berbicara untuk dirinya sendiri, seperti orang yang sedang mengigau di bawah hipnotis. Seseorang berbicara, menulis, dan menggunakan bahasa untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

 Dengan pemahaman sperti itu, terdapat beberapa konsekuensi di dalam memandang wacana. Pertama, wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan, apakah untuk memengaruhi, mendebat, membujuk, menyanggah, bereaksi, dan sebagainya. Seseorang berbicara atau menulis mempunyai maksud tertentu, besar aupun kecil. Kedua, wacana dipahami sebagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang diluar kendali atau diekspresikan di luar kesadaran.

2.      Konteks
Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks wacana, seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi. Wacana dalam hal ini diproduksi, dimengerti, dan dianalisis pada suatu konteks tertentu. Merujuk pada pandangan cook, analisis wacana juga memeriksa konteks dari komunikasi: siapa yang mengomunikasikan dengan siapa dan mengapa; dalam jenis khalayak dan situasu apa; melalui medium apa; bagaimana perbedaan tipe dari perkembangan komunikasi; dan hubungan untuk setiap masing-masing pihak.


Konteks memasukkan semua situasi dan hal yang berada di luar teks dan memengaruhi pemakaina bahasa, seperti partisipan dalam bahasa, situasi di mana teks tersebut diproduksi, fungsi yang dimaksudkan, dan sebagainya. Adapun wacana di sini,  kemudian dimaknai sebagai teks dan konteks bersama-sama. Titik perhatian analisis wacana ialah menggambarkan teks dan konteks secara bersama-sama dalam suatu proses komunikasi di sini dibutuhkan tidak hanya proses kognisi dalam arti umum, tetapi gambaran juga spesifik dari budaya yang dibawa. Studi mengenai bahasa di sini memasukkan konteks, karena bahasa selalu berada dalam konteks dan tidak ada tindakan komunikasi tanpa partisipan, interteks,  situasi, dan sebagainya.

Wacana tidak dianggap sebagai wilayah yang konstan, terjadi di mana saja dan dalam situasi apa saja. Wacana dibentuk sehingga harus ditafisrkan dalam kondisi dan situasi yang khusus. Tidak semua konteks dimasukkan dalam analisis, hanya yang relevan dan berpengaruh atas produksi dan penafsiran teks yang dimasukkan ke dalam analisis. Beberapa konteks yang penting karena bepengaruh terhadap produksi wacana. Pertama, jenis kelamin, umur, pendidikan, kelas sosial, etnik, agama, dalam banyak hal relevan dalam menggambarkan wacana. Kedua, setting sosial tertentu, seperti tempat, waktu, posisi pembicara dan pendengar atau lingkungan fisik adalah konteks yang berguna untuk mengeti suatu wacana. Setting, seperti tempat privat atau publik, dalam suasana formal atau informal, atau pada ruangan tertentu akan memberikan wacana tertentu pula.

3.      Histori
Menempatkan wacana dalam konteks sosial tertentu berarti wacana diproduksi dalam konteks tertentu dan tidak dapat dimengerti tanpa menyertakan konteks yang menyertainya. Saah satu aspek yang penting untuk bisa mengerti suatu teks ialah dengan menempatkan wacana tersebut dalam konteks historis tertentu. Misalnya, kita melakukan analisis wacana teks selebaran mahasiswa yang menentang Suharto. Pemahaman mengenai wacana teks tersebut hanya
dapat dapat diperoleh apabila kita dapat memberikan konteks historis di mana teks tersebut dibuat. Misalnya, situasi sosial politik, suasana pada saat itu. Oleh karena itu, pada waktu melakukan analisis diperlukan suatu tinjauan untuk mengerti mengapa wacana yang berkembang atau dikembangkan seperti itu, mengapa bahasa yang digunakan seperti, dan seterusnya.

4.      Kekuasaan
Analisis wacana kritis juga dipertimbangkan elemen ekuasaan (power) di dalam analisisnya.          Konsep kekuasaan adalah salah satu kunci hubungan antara wacana dan masyarakat. Misalnya, kekuasaan lai-laki dalam wacana mengenai seksisme atau kekuasaan perusahaan yang berbentuk dominasi pengsaha kelas atas kepada bawaha, dan sebagainya. Pemakai bahasa bukan hanya pembicara. Penulis, pendengar, atau pembaca., ia juga bagian dari anggota sosial tertentu, bagian dari kelompok profesional, agama, komunitas atau masyarakat tertentu.

Kekuasaan, hubungannya dengan wacana ialah sebagai suatu kontrol. Satu orang atau kelompok mengontrol orang atau kelompok lain melalui wacana. Kontrol yang dimaksud dalam konteks ini tidak harus selalu dalam bentuk fisik dan langsung, tetapi juga kontrol secara mental atau psikis. Kelompok yang dominan mungkin membuat kelompok lain bertindak sesuai dengan yang diinginkannya.

Kelompok dominan lebih mempunyai akses seperti pengetahuan, uang, dan pendidikan dibandingkan dengan kelompok yang tidak dominan. Bentuk kontrol terhadap wacana tersebut dapat bermacam-macam, dapat berupa kontrol atas konteks yang secara mudah dapat dilihat dari siapakah yang boleh dan harus berbicara, sementara siapa pula yang hanya bisa mendengar dan mengiyakan.

5.      Ideologi
Sebuah teks tidak pernah lepas dari ideologi dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu ideologi. Kaitannya dengan budaya kritis, ideologi menjadi salah satu perhatian selain kesadaran dan hegemoni. Menurut Lull dalam Sobur, ideologi adalah sistem ide-ide yang diungkapkan di dalam komunikasi.

Ideologi merupakan suatu konsep yang sentral dalam analisis wacana yang bersifat kritis. Hal tersebut karena tek percakapan, dan lainnya adalah bentuk dari suatu praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu. Analisis wacana tidak dapat menempatkan bahasa secara tertutup, tetapi harus melihat konteks terutama bagaimana ideologi dari kelompok-kelompok yang ada tersebut berperan dalam membentuk wacana. Dalam teks berita misalnya, dapat dianalisis apakah teks yang muncul tersebut merupakan pencerminan dari ideologi seseorang apakah dia feminis, antifeminis, kapitalis, sosialis, dan sebagainya.



Sumber:

Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya
pada Wacana Media. Kendari: Kencana.

Rabu, 20 Maret 2013

Hasil Analisis Praanggapan di Media


Transkripsi Malam Minggu Miko “Cewek Korea Ji-hye”

Malam Minggu Miko adalah serial komedi tentang pengalaman absurd Miko (Raditya Dika) dan teman baiknya Rian (Ryan Adriandhy) dalam menghadapi setiap malam minggu. Tayang setiap hari Senin dan Sabtu di KompasTV

Miko: “Minggu lalu, gue kenalan sama cewe cantik, namanya Jihye dan kenalannya kayak di film-film gitu.”
Ji hye: “Aaaah!”
Miko: “Benarkan film? Film kriminal.”
Ji hye:            “Kamu beneran nggak papa?”
Miko: “Iya, gue biasa kok ditampar  gitu.”
Ji hye:            “Tapi kamu sampai jerit-jerit gitu.”
Miko: “iya, gue juga biasa jerit-jerit hampir tiap hari.”
Ji hye:            “Eh tapi, pertemuan kita kaya film My Sassy Girl deh, waktu Cheonyang ketemu sama Meonryeong.”
Miko: “Maksudnya?”
Ji hye:            “Iya, mereka ketemu gara-gara ditampar juga.”
Miko: “ooh...”
Ji hye:            “Ji hye.”
Miko: “Miko.”

Miko: “Nama aslinya dia ini Jessica, tapi dia ubah jadi Ji hye. Soalnya dia penggemar Korea.”
Ryan: “Kalau udah gitu mah, dia bukan penggemar Mik. Tapi fanatik garis keras.”
Miko: “Ya, tapi kalau gue sih emang suka Korea.”
Ryan: “Lu mah gampang terpengaruh, dulu deketin si Momo tuh yang suka boyband, tiap hari lu dengerin backstreetboys”
Miko: “Tell me why... aaaa, Tell me why... aaa, tapi semenjak dekat sama Jihye gue jadi belajar bahasa Korea Yan. Annyeong haseyo oppa Ryan.”
Ryan: “Ryan oppa bego! Ya, tapi lu didandanin kaya cewek Korea juga kan?”
Miko: “Itu namanya cosplay Yan.”
Ryan: “Eh Mik, yang namanya cosplay itu lu didandanin kayak karakter animasi atau karakter komik, bukan kayak Yoona nya SNSD. Nih ya, gue kasih tau biar semua orang tau. Gue ga bakal ikut-ikuta suka-sukaan Korea kayak lu ini nih, catet tuh!”

Ji hye:            “Iya Mik, gosipnya Dongbangshinki bakal datang lagi ke Jakarta. Nah, kita bikin flashmob dance nya buat nyambut mereka gitu di Bandara. Lu ikutan ya.”
Ryan: “Ya oke, gue bantuin. Gue pasti ikutan.”
Ji hye:            “Ya udah, nanti gue kumpulin orang-orangnya. Trus, besok lu datang. Besok latihan pertama kita, dance nya dance mirotic ya. Apalin.”

Maimunah: “Mas Anca, aku juga mau donk menang jadi pembantu terbaik biar dapat
handphone canggih kayak gini.”
Anca: “Ya, nonton aja dulu nih. Kita sebagai pembantu harus tau perkembangan trend
yang ada di masyarakat. Maimunah jadi daftar?”
Maimunah: “Jadi deh mas Anca.”
Anca: “Mas Anca mau buka ini dulu, sudah 6 bulan ini saya menjabat sebagai ketua
fansclub Soneta  band di komplek ini. Tapi, semenjak mas Miko suka Korea dan di tv
banyak girlband. Saya memutuskan untuk menjadi ketua persatuan korea lovers, dengan
masuknya Maimunah, maka anggota kami resmi menjadi sebanyak 2 orang.”
Maimunah: “Mas Anca, aku sama Yoona SNSD cantikkan mana mas?”
Anca:  “Masa Maimunah harus nanya. Ya cantikkan Maimunah lah, asal pahanya dikecilin dikit, hidungnya dimancungin, kacamatanya ditinggalin, bajunya diganti yang bagu. Pasti cantikkan maimunah.”

Jihye: “Mik, mau ga ddokbokki?”
Miko: “Tomomogi?”
Jihye: “Ddukbokkie makanan dari korea. Mau ga?”
Miko: “Gue udah kenyang. Kita kok cuman segini?”
Jihye: “Iya, yang lainnya pada bikin flashmob sendiri. Gue Cuma bisa ngumpulin segini.”
Miko: “Trus kita gimana?”
Jihye: “Ya udah kita flashmob berempat, bisakan?”
Miko: “Itu lebih mirip senam pagi sih.”
Ji Hye: “Trus kita ngajak siapa lagi dong Mik?”
Miko:  “Eeh, gue tau siapa.”
Anca:  “Halo.”
Miko: “Halo, mas anca bantuin kita flashmob ya dance korea.”
Anca: “Bisa mas.”
Miko: “Kita pakai mirotic dulu aja ya. Lu ikutan pas kita latihan minggu depan aja ya.”
Anca: “Baik mas.”
Miko: “Dah, ada satu orang lagi yang mau ikutan namanya mas Anca pembantu gue.”
Ji Hye: “Trus kita hari ini latihannya gimana?”
Miko: “Eeh, gue udah sempet nonton video mirotic sih, udah sempet ngapalin juga. Kita cobain dulu ya. Oke, ni agak susah nih. Oke, ikutin gue. Gue Cuma apal sampai situ.”

Miko: “Supaya gue dan Anca terbiasa untuk nari korea. Maka kami melakukan semua dan kegiatan dengan gerakan korea.”
Miko: “Mas Anca, makasih nasi gorengnya.”
Anca: “sama-sama mas”
Anca: “Ini kuncinya mas Miko.”
Miko: “Makasih mas Anca.”
Ryan: “Eh, lu berdua menggeliat-geliat gini kalau ampe kena gue, gue gampar ya.”

Miko: “Hari ini kami siap untuk latihan bareng lagi dan kalau semuanya berjalan lancar, gue mau nembak Ji Hye malam ini.”
Miko: “Mas Anca udah siap belum?”
Anca: “Udah mas, kita langsung berangkat aja mas.”
Miko: “Yan, gue berangkat dulu ya. Sorry, ni gue belum sempet beresin. Jadi, tolong beresin ya. Kalau mau main PS atau nonton DVD, takut hilang-hilang.”
Ryan: “Ini masih soal perkoreaan lu itu ya? Gue masih ga ngerti serunya dimana?”.
Miko: “Lu ga pernah nyobain sih, cobain aja satu seru banget.”

Ji Hye: “Haaai.”
Miko: “Itu ada orang baru? Tapi kok cuman satu orang?
Ji Hye: “Emmmh.”
Miko: “Kita mulai aja, ini mejanya tinggal dipindahin, kursinya dipindahin. Kita langsung nari, soalnya kami udah hapal gerakannya.”
Ji Hye: “Miko, jadi gini gue mau ngasih tau lo dongbangshinki ga jadi datang ke indonesia jadinya ke singapore.”
Miko: “eeh, ya ga papa, nanti kita rekam trus masukin youtube. Itu kan ngasih liat ke mereka dedikasi kita.”
Anca: “Bener tuh mas, bener.”
Ji Hye: “Ga papa, buat aja. Nanti kalian buat kalian rekam, gue pasti nonton.”
Miko: “Kok kita doang? Lo ga ikutan?”
Ji Hye: “jadi gini lho, gue udah beralhi dari k-pop ke j-pop. Jadi, k-pop itu so last week. Sekarang, gue sukanya sama AKB48, kereeen banget. Oh ya satu lagi, gue mau ngenalin lo cowo baru gue.”
Pacar Ji Hye: “Ohayo Gozaimasu.”
Ji Hye: “Ini pacar baru gue Miko, kita tuh ketemu romantis banget kayak di drama Strawberry on short cake, romantis banget dan sekarang kalian harus manggil gue Hana, dalam bahasa Jepang Hana itu artinya bunga.”
Miko: “Lo panggil gue Miko, korban PHP.”

Miko: “Dan begitulah ceritanya, jadi percintaan gue gagal lagi, padahal gue udah hapal semua anggota personil suju, gue ga tau lagi mesti gimana. Emmh, dan yang paling parah akhir-akhir ini rumah gue kayak berhantu. Tiap malam kayak ada suara cewe nangis.”
Ryan: “Hiii... hi.. hii, hiihihiii hihi hi hi.” 

Hasil Analisis Mengenai Praanggapan
Serial Komedi Malam Minggu Miko "Cewek Korea Ji-Hye" 
 
1.      Miko: “Minggu lalu, gue kenalan sama cewe cantik, namanya Jihye dan kenalannya kayak di film-film gitu.”
Praanggapan pada kalimat di atas adalah pertemuan antara miko dan Ji Hye seperti di film-film.
2.      Ji hye:            “Kamu beneran nggak papa?”
Praanggapan pada kalimat di atas adalah Ji hye telah menampar miko terlalu keras.
3.      Ji hye:            “Tapi kamu sampai jerit-jerit gitu.”
Praanggapan pada kalimat di atas adalah Ji Hye menampar terlalu keras yang mengakibatkan Miko kesakitan sampai menjerit-jerit.
4.       Ji hye:“Eh tapi, pertemuan kita kaya film My Sassy Girl deh, waktu Cheonyang ketemu sama Meonryeong.”
Miko:  “Maksudnya?”
Ji hye: “Iya, mereka ketemu gara-gara ditampar juga.”
Praanggapan pada percakapan di atas adalah pertemuan antara mko dan Ji Hye seperti dalam film My Sassy Girl yang bertemunya gara-gara di tampar.
5.      Ji hye:            “Ji hye.”
Miko: “Miko.”
Praanggapan pada percakapan di atas adalah miko mengetahui bahwa sudah mengetahui apabila Ji Hye menyebutkan namanya berarati memperkenalkan diri dan begitu pula sebaliknya.

6.      Miko: “Nama aslinya dia ini Jessica, tapi dia ubah jadi Ji hye. Soalnya dia penggemar Korea.”
Ryan:  “Kalau udah gitu mah, dia bukan penggemar Mik. Tapi fanatik garis keras.”
Praanggapan pada percakapan di atas adalah Ji Hye itu adalah penggemar berat korea, saking inginnya dia menjadi orang korea sehingga dia mengubah namanya menjadi Ji Hye yang awalanya bernama Jesica.

7.      Miko: “Ya, tapi kalau gue sih emang suka Korea.”
Ryan:  “Lu mah gampang terpengaruh, dulu deketin si Momo tuh yang suka boyband, tiap hari lu dengerin backstreetboys”
Miko: “Tell me why... aaaa, Tell me why... aaa, tapi semenjak dekat sama Jihye gue jadi belajar bahasa Korea Yan. Annyeong haseyo oppa Ryan.”
Ryan:  “Ryan oppa bego! Ya, tapi lu didandanin kaya cewek Korea juga kan?”
Miko: “Itu namanya cosplay Yan.”
Praanggapan pada percakapan di atas adalah bahwa Miko menyukai korea dan miko gampang terpengaruh dengan perkembangan yang ada di sekitarnya.

8.      Ji hye:            “Iya Mik, gosipnya Dongbangshinki bakal datang lagi ke Jakarta. Nah, kita bikin flashmob dance nya buat nyambut mereka gitu di Bandara. Lu ikutan ya.”
Praanggapan dari kalimat di atas adalah Dongbangshinki belum pasti datang ke Indonesia dan Ji Hye mengajak Miko untuk menari korea bersamanya.

9.  Maimunah:    “Mas Anca, aku juga mau donk menang jadi pembantu terbaik biar dapat handphone canggih kayak gini.”
Praangapan dari tuturan Maimunah adalah dia ingin seperti mas Anca yang memenangkan kontes pembantu terbaik dan mendapatkan hadiah handphone canggih.

10.  Maimunah:    “Mas Anca, aku sama Yoona SNSD cantikkan mana mas?”
Anca:  “Masa Maimunah harus nanya. Ya cantikkan Maimunah lah, asal pahanya dikecilin dikit, hidungnya dimancungin, kacamatanya ditinggalin, bajunya diganti yang bagu. Pasti cantikkan maimunah.”
Praanggapan dari percakapan di atas adalah Anca menjawab bahwa Maimunah tidak mirip dengan Yoona SNSD tapi secara halus dan tersirat Anca juga menyindir fisik Maimunah.

11. Jihye: Mik, mau ga ddokbokki?”
Miko: “Tomomogi?”
Jihye: “Ddukbokkie makanan dari korea. Mau ga?”
Miko: “Gue udah kenyang. Kita kok cuman segini?”
Jihye: “Iya, yang lainnya pada bikin flashmob sendiri. Gue Cuma bisa ngumpulin segini.”
Miko: “Trus kita gimana?”
Jihye: “Ya udah kita flashmob berempat, bisakan?”
Miko: “Itu lebih mirip senam pagi sih.”
Praanggapan dari percakapan di atas adalah Miko menolak makanan yang ditawarkan Ji Hye dan Miko bingung orang yang flashmob sedikit dan tidak menandakan bahwa itu flashmob.


12. Anca:  “Halo.”
Miko: “Halo, mas anca bantuin kita flashmob ya dance korea.”
Anca: “Bisa mas.”
Miko: “Kita pakai mirotic dulu aja ya. Lu ikutan pas kita latihan minggu depan aja ya.”
Praanggapannya adalah mirotic adalah sebuah Video klip.

13.  Miko: “Supaya gue dan Anca terbiasa untuk nari korea. Maka kami melakukan semua dan kegiatan dengan gerakan korea.”
Praanggapannya adalah apa yang mereka lakukan berhubungan dengan tarian korea agar mereka lentur dan nyaman menari korea.

14. Ryan: “Eh, lu berdua menggeliat-geliat gini kalau ampe kena gue, gue gampar ya.”
Praanggapannya adalah Ryan marah dengan kelakuan Anca dan Miko yang menari korea dideatnya.

15. Miko: “Hari ini kami siap untuk latihan bareng lagi dan kalau semuanya berjalan lancar, gue mau nembak Ji Hye malam ini.”
Praangapannya adalah Miko ingin berlatih menari korea bersama Ji Hye, Miko ingin mengatakan bahwa dia suka kepada Ji Hye dan dia ingin Ji Hye menjadi pacarnya.

16. Miko: “Yan, gue berangkat dulu ya. Sorry, ni gue belum sempet beresin. Jadi, tolong beresin ya. Kalau mau main PS atau nonton DVD, takut hilang-hilang.”
Ryan: “Ini masih soal perkoreaan lu itu ya? Gue masih ga ngerti serunya dimana?”.
Miko: “Lu ga pernah nyobain sih, cobain aja satu seru banget.”
Praanggapannya adalah Miko menyuruh Ryan menonton dvd drama korea.

17. Ji Hye: “Haaai.”
Miko: “Itu ada orang baru? Tapi kok cuman satu orang?
Praanggapannya adalah Miko tidak pernah melihat orang itu sebelumnya.

18. Miko: “eeh, ya ga papa, nanti kita rekam trus masukin youtube. Itu kan ngasih liat ke mereka dedikasi kita.”
Anca: “Bener tuh mas, bener.”
Ji Hye: “Ga papa, buat aja. Nanti kalian buat kalian rekam, gue pasti nonton.”
Miko: “Kok kita doang? Lo ga ikutan?”
Praanggapannya adalah Miko mengajak Ji Hye menari korea dan merekamnya menggunakan kamera setelah itu mengunggah video tarian mereka ke jejaring sosial youtube.

19. Ji Hye: “jadi gini lho, gue udah beralhi dari k-pop ke j-pop. Jadi, k-pop itu so last week. Sekarang, gue sukanya sama AKB48, kereeen banget. Oh ya satu lagi, gue mau ngenalin lo cowo baru gue.”
Praanggapannya adalah Ji Hye labil karena berpindah-pindah kegemaran dan tidak menetap pendirian.

20. Ji Hye: “Ini pacar baru gue Miko, kita tuh ketemu romantis banget kayak di drama Strawberry on short cake, romantis banget dan sekarang kalian harus manggil gue Hana, dalam bahasa Jepang Hana itu artinya bunga.”
Miko: “Lo panggil gue Miko, korban PHP.”
Praanggapan pada percakapan di atas adalah Ji Hye mengenalkan pacar barunya kepada Miko dan Miko yang ingin menyatakan cintanya kepada Ji Hye merasa berduka karena JI Hye hanya menganggapnya sebagai teman.

21. Miko: “Dan begitulah ceritanya, jadi percintaan gue gagal lagi, padahal gue udah hapal semua anggota personil suju, gue ga tau lagi mesti gimana. Emmh, dan yang paling parah akhir-akhir ini rumah gue kayak berhantu. Tiap malam kayak ada suara cewe nangis.”
Ryan: “Hiii... hi.. hii, hiihihiii hihi hi hi.”
Praanggapannya adalah Kisah cinta Miko tidak pernah berhasil dan Miko sudah berusaha untuk mendapatkan cinta Ji Hye tapi tidak bisa. Praanggapan selanjutnya adalah rumah Miko tiak berhantu sebelumnya dan Miko takut kepada hantu.